Aditif tangki septik diterapkan pada sistem septik untuk mengembalikan bakteri alami yang memecah dan membusukkan limbah padat yang masuk ke sistem. Perhatian baru-baru ini dalam pembuangan dan pengolahan air limbah telah mengakibatkan penggunaan bahan kimia secara luas. Mereka bekerja sebagai stimulator dan penambah yang mempercepat penguraian buih, pencernaan lumpur, memperkuat pengendapan dengan cara koagulasi dan merevitalisasi sistem penyerapan tanah yang tersumbat. Perlu dicatat bahwa dalam kebanyakan kasus menggunakan aditif septic tank akan mengubah produk limbah padat langsung menjadi bentuk cair dan gas. Mereka meregenerasi bakteri alami dalam sistem tangki dan Sedot WC di Pontianak meningkatkan pengendapan padatan dalam sistem.
Aditif septik dapat dipisahkan menjadi dua kategori: aditif septic tank kimia yang biasanya mengandung zat anorganik dan organik dan aditif septic tank biologis yang mencakup ragi, bakteri plus enzim. Jumlah aditif tangki yang tersedia untuk dijual saat ini adalah sekitar 1.200 jenis berbeda yang memiliki enzim. Ini ditawarkan di berbagai toko diskon, pompa sistem septik, dan produsen bahan kimia. Selama beberapa tahun, studi dan penelitian telah dilakukan pada aditif septic tank untuk efisiensi dan keandalan fungsinya. Alasan utama masalah konsistensi aditif septik adalah karena pendekatan standar yang tidak memadai untuk pengujian bahan kimia ini.
Masalahnya lebih kompleks karena studi terpisah yang dilakukan oleh pemasok aditif tangki septik dan ilmuwan yang tidak memihak yang mencoba menemukan bahan kimia apa yang berguna dan apa yang berbahaya. Masih didiskusikan apakah peningkatan penghancuran lapisan buih atau peningkatan proses penghancuran anaerobik dapat membantu dalam sistem tangki. Seperti masalah yang terus disebutkan, dua keuntungan penting dari bahan kimia tangki adalah enzim yang dapat memiliki kemampuan untuk mengurangi jumlah minyak dan lemak di dalam tangki. Dapat dilihat bahwa ada penurunan jumlah padatan setiap kali aditif septik digunakan.
Penurunan padatan dilakukan karena kemungkinan bakteri dalam septik yang akhirnya dapat hancur karena adanya bahan berbahaya. Zat beracun yang membunuh bakteri ini biasanya terdapat pada produk pembersih rumah tangga seperti cairan pemutih, pembersih Lysol, pembersih saluran Drano serta zat anti bakteri lainnya atau terkadang obat-obatan yang dikonsumsi oleh pemilik rumah. Namun, beberapa aditif septik alami dapat meningkatkan aktivitas yang melekat pada tingkat beberapa padatan yang berlebihan dikeluarkan dalam sistem penyerapan tanah. Dengan kejadian ini dapat mengakibatkan tersumbatnya sistem resapan tanah.
Beberapa aditif kimia septic tank yang ditemukan dalam sistem septic tank adalah hidrogen peroksida, asam sulfat, formaldehida, soda kue serta tawas. Meskipun beberapa aditif septic tank yang digunakan untuk mengendalikan bau dapat terurai secara hayati saat diencerkan, namun masih bersifat biosidal jika digunakan dalam dosis penuh. Bahan kimia organik yang digunakan dalam aditif tangki termasuk pelarut alami yang dirancang untuk membuat item tersebut aman bagi lingkungan.